Minggu, 27 April 2014

Botnet


Di  antara  berbagai  bentuk  malware,  Botnet  merupakan  salah  satu  ancaman  yang  paling  serius  terhadap cyber-crime  saat  ini.  Botnet  merupakan  kumpulan  dari  aplikasi  bot  (robot)  yang  disetting  untuk  dapat  berjalan otomatis dalam suatu jaringan. Tiap komputer yang telah terinfeksi dan tergabung dalam jaringan Botnet  akan menjalankan  perintah  atau  instruksi  yang  diberikan  oleh  Botmaster  yang  dilakukan  secara remote. Studi menunjukkan bahwa infeksi  Botnet  terhadap komputer  ditahun 2010 memiliki  jumlah  dua kali lipat  daripada  tahun  sebelumnya  dimana  dalam  kurun  waktu  setengah  tahun,  microsoft  telah  menemukan  6.5 juta komputer  diseluruh dunia  yang terinfeksi oleh  Botnet  [1]. Hal ini  menunjukan bahwa  Botnet  adalah ancaman serius bagi dunia cyber. 
            Salah  satu  kemampuan  dari  Botnet  yang  membedakannya  dari  malware  yang  lain  adalah  Botnet  dapat dikendalikan dari jauh oleh seseorang (Botmaster) dibawah  suatu  infrastruktur yang disebut  Command and Control  (C  &  C)  channel.  Host  yang  terinfeksi  malware  ini,  atau  biasa  disebut  bot,  tidak  secara  fisik dimiliki  oleh Botmaster  dan  mungkin  terletak  di  beberapa  lokasi  yang  mencakup  seluruh  dunia  [2,4]. Perbedaan  zona  waktu,  bahasa,  dan  hukum  inilah  yang  membuat  sulit  melacak  keberadaan  dan  aktivitas berbahaya dari  Botnet.  Karakteristik ini membuat  Botnet  menjadi alat yang menarik untuk kejahatan  dan bahkan  menimbulkan  ancaman  besar  terhadap  cyber-security. 
            Perbedaan  utama  antara  Botnet  dan  jenis  malware  lainnya  adalah  adanya  infrastruktur  Command-andControl (C  & C).  C  & C  memungkinkan sejumlah bot untuk dapat menerima perintah untuk melakukan update  atau  bahkan  malakukan  kejahatan  seperti  DDOS  attack,  spaming  dan  lainnya  sebagaimana  yang diinginkan oleh Botmaster [1,2,3,5].